KISAH PENYESALAN, SEBOTOL MADU BADUY



Sebenarnya ini Pemandangan biasa saat pulang menuju Stasiun Bogor: orang Baduy yang lagi jual madu. Jadi yaa biasa saja, nggak tertarik...
tapi, eit tunggu dulu... bukankah dalam waktu dekat belum tentu bisa ke sini lagi? So, apa salahnya beli barang sebotol.
Langsung saja terjadilah dialog:

Aku (A): "Pak berapa harganya? (Sebotol)"
Baduy (B): "150ribu (ukuran botol Marjan), 80rb (botol kecil)"
A: (sambil mengingat dulu pernah beli harga 80rb, via nitip dosen strategi 😃).. "lho, saya dulu beli 80rb?"
B: (seperti paham maksud saya) "100rb saja"
A: "bener kok dulu beli 80rb, dan yang madu Hitam 90". (dengan nada agak maksa😃)
B: "Ya udah penglaris..."

Dan sebotol madu hutan suku Baduy itu telah berpindah tangan.

A: (senyum puas penuh kemenangan)

Sampai di Jakarta, browsing mbah google, bahwa orang2 Baduy ini, untuk berjualan madu hutan ternyata telah berjalan kaki berhari-hari menenteng 5-10 botol dari pedalaman kabupaten Lebak Banten sampai Bogor, Depok, Tangerang, bahkan sampai Monas Jakarta.
Menurut kepercayaan mereka, tidak menggunakan alat-alat modern, baju buatan luar suku, termasuk alat transportasi mobil, bus, KA. Jadi mereka itu telah berjalan kaki (tanpa alas kaki) dari Lebak berhari-hari. Terkadang mereka menahan lapar karena belum laku dagangannya😞.
Dan Ternyata harga sebotol madu saat ini tak lagi 80rb (itu mah, harga saat awal saya kuliah 2 tahun lalu😞)..
Dan ternyata saya sungguh sadis😭😭
(Foto ilustrasi from Tribunnews dan koleksi pribadi)

telah dimuat di facebook tanggal 23 September 2017
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10211083717503927&set=a.10205593825100048.1073741839.1085720007&type=3&theater¬if_t=like¬if_id=1506116362059155

Komentar

Postingan Populer